Jurnal ilmiah

Nama  : Dinah Husniah

NPM   : 202246500623

Kelas   : R3I


        Menganalis pesan yang Mengungkapkan Rasa dari Laku dan bentuk menggunakan teori                                            mimesis Dalam Lukisan “Dia Datang, Menunggu, lalu Pergi”


Abstrak

            Penelitian ini bertujuan untuk Menganalis pesan yang Mengungkapkan Rasa dari Laku dan bentuk menggunakan teori mimesis. Metode yang dilakukan dalam bahasan penelitian menggunakan penelitian kualitatif. Data didapat berdasarkan observasi, teori, buku, dan jurnal. Penelitian difokuskan pada pesan dalam lukisan Affandi yang dianalisis menggunakan teori mimesis. Adapun penelitian ini menggunakan metode mimesis  yang dikemukakan oleh plato dalam analisisnya fokus pada bentuk keadaan, perasaan manusia, dan tingkah laku manusia. Penelitian ini berfokus pada teori mimesis yang menjelaskan pesan atau makna dalam lukisan affandi yang berjudul dia datang, menunggu dan pergi. klasifikasi bedasarkan objek, yakni tanda ikon, indeks dan simbol. Dari analisis yang telah dilakukan dapat diambil sebuah kesimpulan, yaitu delapan karya Affandi tersebut mengandung tema kemanusiaan. Pada masing-masing lukisan tersebut, memiliki sejarah tersendiri dan dari segi visual menunjukkan adanya hubungan atau relasi antar tanda. Ikon, indeks, dan simbol. Juga baik pada warna, bentuk, properti, saling berkaitan dan memiliki makna yang terkandung di dalam setiap karya.


A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Seni adalah segala wujud yang diciptakan oleh manusia yang mengandung unsur keindahan dan mampu merefleksikan emosi dari sang penciptanya. Pastinya dalam membuat karya-karyanya sang pencipta meletakkan makna didalamnya. Tapi tidak semua makna dapat terlihat secara gamblang. Selain itu, sebuah lukisan juga dapat diinterpretasikan dengan cara berbeda, dengan sudut pandang yang berbeda. tidak ada istilah benar atau salah, bagus atau jelek, semua tergantung sudut pandang yang menilai.

Dalam melukis Affandi selalu mengikuti kodrat hidup, keharuan, kepedihan, kegembiraan dan lain-lain. Gagasan yang dihadirkan dalam karyanya merupakan hasil pengalaman langsung. Beberapa lukisan Affandi mengangkat persoalan mengenai kemiskinan. Salah satunya seperti lukisan “Dia Datang, Menunggu, lalu Pergi”. Menggambarkan Penderitaan berupa kesulitan yang terjadi dalam masyarakat disebabkan situasi politik maupun ekonomi di jaman dulu.

Affandi juga telah melewati berbagai proses pencarian jati dirinya dalam lukisan. Mulai dari menciptakan karya naturalis, realis, impresionis, hingga sampai kepada tahap ekspresionis.  Maka untuk memahami lukisan Affandi yang terkait nilai-nilai tersebut, saya menggunakan teori mimesis untuk mengkaji mengenai tanda dan makna yang tersirat di sebuah lukisan. Berdasarkan latar pemikiran di atas, menarik untuk dikaji lebih mendalam lagi tentang pemikiran Affandi mengenai humanisme dan tanda makna dan relasi diantara tanda tersebut.

2. Rumusan Masalah

    a. Bagaimana tema humanisme dalam lukisan Affandi?

    b. Apa saja tanda makna konsep kemanusiaan dalam lukisan Affandi?

    c. Bagaimana cara agar makna sebuah karya bisa tersampaikan dengan baik?

3. Tujuan Penelitian

        Mengacu pada rumusan permasalahan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan       mendeskripsikan pesan yang Mengungkapkan Rasa dari Laku dan bentuk menggunakan teori mimesis.

4. Metode Penelitian

        Penelitian dengan judul menganalisis pesan yang mengungkapkan rasa dari laku dan bentuk menggunakan teori mimesis dalam lukisan “ Dia menunggu dan pergi”, menggunakan metode pendekatan kualitatif. Hal ini didasari pada pertimbangan bahawa peneliti ingin mencari, memahami, mengkaji dan menggali secara mendalam, serta memaparkan dalam tulisan ini, perihal representasi sosial dalam lukisan Affandi dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Data yang didapatkan berupa lukisan dari internet dan website yang relevan. Serta teknik pengumpulan datanya dengan cara mengumpulkan Analisis data dengan cara proses menyusun, mengkategorikan, mencari pola atau tema, dengan maksud untuk memahami maknanya. Analisis data dilakukan secara terus-menerus dari awal hingga akhir penelitian dengan cara induktif (dari permasalahan khusus ke umum), diantaranya dilakukan dengan mencari pola, model, tema, dan teori. Representasi kemanusiaan dalam lukisan Affandi akan dianalisis menggunakan teori terkait Teori mimesis. Setelah menentukan topik yang akan dikaji dalam latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian. Maka pembahasan selanjutnya dibutuhkan banyak data untuk mengkaji topik tersebut.


B. Hasil dan Pembahasan

1. Lukisan Dia datang, menunggu dan pergi



        Lukisan diatas adalah lukisan yang dibuat oleh pelukis  terkenal dari Indonesia berkat gaya ekspresionis dan romantismenya yang khas  bernama Affandi, dia dilahirkan di Cirebon pada tahun 1907.  Bakat seni lukisnya yang sangat kental mengalahkan disiplin ilmu lain dalam kehidupannya. Seni lukis memang telah menjadikan namanya tenar dan sejajar dengan tokoh atau pemuka bidang lainnya. Dalam menyampaikan pesan yang ingin Affandi ungkapkan lewat lukisan-nya dia melibatkan peran emosi dan subjektifitas pelukis secara dominan. Dengan kata lain, para pelukis ekspresionis tidak berhasrat untuk mereproduksi gambaran objek secara persis, melainkan lebih bertendensi untuk mengkomunikasikan visi atau pergumulan batinnya.

Beberapa lukisan Affandi mengangkat persoalan mengenai kemiskinan. Salah satunya seperti lukisan “Dia Datang, Menunggu, lalu Pergi” yang dilukis pada tahun 1994 dilukis diatas kanvas menggunakan cat minyak. Menceritakan Penderitaan berupa kesulitan yang terjadi dalam masyarakat disebabkan situasi politik maupun ekonomi yang mengalami masa peralihan. Sejak jaman perang hingga didapatkannya kemerdekaan, situasi politik, ekonomi, maupun dalam berbagai hal lainnya masih belum stabil. Sehingga banyak masyarakat dari kelas menengah ke bawah mengalami kesulitan. Dimana banyak barang sulit didapat dan harganya mahal.   Dalam melukis Affandi selalu mengikuti kodrat hidup, keharuan, kepedihan, kegembiraan dan lain-lain. Gagasan yang dihadirkan dalam karyanya merupakan hasil pengalaman langsung. Ia adalah orang yang sederhana, yang sejak kecil hidup dalam kemiskinan. Oleh sebab itu kemiskinan adalah sesuatu yang tidak hanya dilihat, melainkan harus dihayati. Maka mengidentifikasi diri menjadi manusia yang miskin, menderita, dan kotor adalah sesuatu yang berhasil ia lakukan.

2. Tanda Konsep kemanusian dalam Lukisan Affandi

        Humanisme merupakan aliran filsafat dimana manusia sebagai titik pokok atau ukuran dalam perbagai pemikiran. Berangkat dari landasan pemikiran inilah, maka humanisme, yang pada tahap selanjutnya terbingkai dalam nilainilai seni perlu diposisikan sebagai objek kajian yang penting untuk ditelusuri. Karena secara esensial mampu mengantarkan proses menuju keseimbangan dua sisi potensi dalam diri manusia. 

        Tanda  Konsep Karya-karya Affandi berdasarkan teori Charles Sanders Peirce berupa, ikon, indeks, dan simbol. Bentuk ikon dalam karya antara lain berupa wujud visual seperti gambar manusia Analisis karya-karya Affandi dilihat dari kajian semiotika. Dari analisis yang telah dilakukan, dalam lukisan Affandi selalu menunjukkan adanya hubungan atau relasi antar tanda. Ikon, indeks, dan simbol baik pada warna, bentuk, properti, maupun situasi selalu berkaitan dan sedikit banyak dapat menjelaskan makna yang terkandung di dalam setiap karya. Sehingga dengan dilakukannya kajian berdasarkan delapan lukisan bertema kemanusiaan ini, informasi dan gagasan mengenai konsep kemanusiaan yang disampaikan oleh pelukis dapat lebih mudah ditangkap pembaca.

3. Teori

        Menganalisis Lukisan “ Dia menunggu dan pergi” menggunakan Teori Mimesis. Teori  Mimesis dikemukakan oleh seorang filsuf ternama dunia bernama Plato. Ia menggunakan istilah "mimesis" sebagai bentuk representasi atau imitasi. Teori mimesis berpandangan bahwa karya seni maupun karya sastra merupakan bentuk tiruan alam atau kehidupan manusia. Plato berpendapat bahwa semua manusia yang ada di dunia nyata ini merupakan tiruan dari dunia gagasan. Adapun dunia tersebut berisikan gagasan mengenai manusia. Begitu pula halnya dengan benda-benda yang bisa kita jumpai dalam kehidupan saat ini, seperti meja, pohon, kursi, bunga, dan sebagainya, juga merupakan tiruan dari dunia gagasan tersebut.

teori mimesis pada prinsipnya meyakini bahwa karya seni adalah pencerminan, peniruan, atau pembayangan realitas. Sebab, lewat karya seni atau karya sastra yang dibuat, sebenarnya karya tersebut berusaha mencerminkan atau menggambarkan apa yang terjadi di kehidupan realitas.Melalui ulasan tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa lukisan Dia datang, menunggu dan pergi apabila ditinjau menggunakan teori mimesis yang beraliran humanisme, yaitu pemikiran filsafat yang mengedepankan nilai dan kedudukan manusia serta menjadikannya sebagai kriteria dalam segala hal.

Dalam karya ini ditampilkan seorang pengemis yang baru datang, kemudian meminta, lalu pergi. Raut muka pengemis yang kurus dengan pakaian lusuh, namun dari sisa ketegarannya masih bersemangat menjalani kehidupan walaupun dengan mengemis. Pengamatan Affandi seperti ini menunjukkan keprihatinan jiwanya terhadap penderitaan sesama antara anak bangsa. Tema-tema kerakyatan menjadi dominasi dalam karya-karya Affandi. Dalam setiap ekspresi, selain garis-garis lukisannya memunculkan energi yang meluap juga merekam penghayatan keharuan dunia batinnya. Dalam lukisan ini terlihat sesosok tubuh renta pengemis yang duduk menunggu pemberian santunan dari orang yang lewat. Penggambaran tubuh renta lewat sulur sulur daris yang mengalir, menekankan ekspresi penderitaan pengemis itu. Warna coklat hitam yangmembangun sosok tubuh, serta aksentuasi, semakin mempertajam suasana.


C. Penutup

        lukisan berjudul “Dia datang, menungu dan pergi” yang merupakan lukisan yang dibuat affandi berdasarkan imajinasi dan pengalaman yang Affandi rasakan di masalalu. Menceritakan Penderitaan berupa kesulitan yang terjadi dalam masyarakat disebabkan situasi politik maupun ekonomi yang mengalami masa peralihan. Sejak jaman perang hingga didapatkannya kemerdekaan, situasi politik, ekonomi, maupun dalam berbagai hal lainnya masih belum stabil. Sehingga banyak masyarakat dari kelas menengah ke bawah mengalami kesulitan.  

        Dari sana kita dapat melihat dan ikut merasakan kesulitan yang terjadi di masalalu dengan teori mimesis lewat suasana yang tercipta dari warna dan goresan cat yang di lukisan Affandi. Menurut saya teknik melukis Affandi unik, karena dapat menyatukan dirinya dengan kanvas kemudian melibatkan peran emosi dan subjektifitas pelukis secara dominan, sehingga pesan yang ingin disampaikanya tersampaikan dengan baik kepada orang yang melihatnya.

 

Daftar Pustaka


http://digilib.isi.ac.id/6173/1/BAB%20I.pdf

https://www.britannica.com/topic/humanism/Humanism-and-the-visual-arts

https://id.wikipedia.org/wiki/Humanisme#:~:text=Humanisme%20adalah%20pemikiran%20filsafat%20yang,sebagai%20kriteria%20dalam%20segala%20hal.

https://id.wikipedia.org/wiki/Affandi

 

https://repository.petra.ac.id/16016/1/Publikasi1_06003_706.pdf

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2HTML/2012201831DSBab2001/page31.html

https://media.neliti.com/media/publications/77329-ID-bagaimana-cara-mengamati-lukisan-karya-a.pdf

http://digilib.isi.ac.id/6173/4/JURNAL%20Ryani%20Palje%20Disi%20Silaban.pdf




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis 30 Jurnal